DOAOleh : Taufik Ismail Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun-tahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani Ampunilah kami Ampunilah Amin Tuhan kami Telah terlalu mudah kami Menggunakan AsmaMu Bertahun di negeri ini Semoga Kau rela menerima kembali Kami dalam barisanMu Ampunilah kami Ampunilah Amin
Denganpuisi aku mengutuk, Nafas zaman yang busuk, Dengan puisi aku berdoa, Perkenankanlah kiranya Doa Tuhan kami, Telah nista kami dalam dosa bersama, Bertahun membangun kultus ini, Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani, Ampunilah kami, Ampunilah, Amin Tuhan kami, Telah terlalu mudah kami, Menggunakan asmaMu, Bertahun di negeri ini,
PUISIDOA Karya Taufik Ismail Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun-tahun membangu Gugur Dalam Pencegatan Tahun Empat Puluh Delapan Puisi Taufik Ismail GUGUR DALAM PENCEGATAN TAHUN EMPATPULUH-DELAPAN Oleh Taufik Ismail Demikian cerita kakek penjaga Tent
AdapunPuisi Karya Taufik Ismail yang berjudul Doa adalah sebagai berikut. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Puisi Doa Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani Ampunilah kami Ampunilah Amin Tuhan kami
Itumenghiasi karpet jutaan doa. Setiap rumah tempat Anda tinggal. Aku hilang dan mencari. Mereka bercerita tentang masjid. Ketika tiba waktunya untuk mengumandangkan adzan, bergabunglah. kamu pergi ke fajar. Anda tidak bisa sampai ke barisan depan. Jadi jika Anda tidak ingin membuang waktu. berdoa di mana saja. Di lantai masjid ini, yang
Nah, berikut ini beberapa Kumpulan Puisi untuk kita baca dan resapi. Perjalanan hidup Taufik Ismail. Taufiq Ismail lahir dari pasangan A. Gaffar Ismail (1911-1998) asal Banuhampu, Agam dan Sitti Nur Muhammad Nur (1914-1982) asal Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat.Ayahnya adalah seorang ulama dan pendiri PERMI.
Puisi Doa (Karya Taufiq Ismail) Senja Pagi | Doa Tuhan kami Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun‐tahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda Dan menutupi hati nurani Ampunilah kami Ampunilah Amin Tuhan kami Telah terlalu mudah kami Menggunakan Asma-Mu Bertahun di negeri ini Semoga Kau rela menerima kembali Kami dalam barisan-Mu
TaufiqIsmail sudah banyak mendapat penghargaan dari karya sastranya, salah satu karya Taufiq yang paling terkenal ialah puisi berjudul Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia. Hingga kini, pria kelahiran 1935 ini telah menghasilkan puluhan puisi, sajak, dan beberapa karya terjemahan.
cbDvc7w. nuoajv16vw.pages.dev/872nuoajv16vw.pages.dev/570nuoajv16vw.pages.dev/214nuoajv16vw.pages.dev/628nuoajv16vw.pages.dev/884nuoajv16vw.pages.dev/974nuoajv16vw.pages.dev/475nuoajv16vw.pages.dev/351
puisi karya taufik ismail doa