SURAT EDARAN TENTANG Langkah-langkah Penghematan Energi di Lingkungan SIL dan SKSG Sehubungan dengan peran Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia dalam menjalankan program hemat energi demi keberlanjutan lingkungan hidup dan juga dalam rangka meningkatkan rangking Universitas Indonesia dalam Green Metric World, Universities Ranking, bersama ini disampaikan edaran langkah-langkah dalam melaksanakan penghematan terhadap penggunaan sarana dan prasarana kerja sebagai berikut Menghemat penggunaan listrik dan tata ruang, antara lain dengan cara menggunakan lampu dan peralatan listrik hemat energi; mematikan/ mengurangi penggunaan lampu dan peralatan listrik dalam ruangan yang tidak digunakan; menata ruangan tempat kerja agar tidak menghalangi cahaya masuk; mengurangi penggunaan lampu pada siang hari; mematikan komputer dalam kondisi shut down bila tidak digunakan dalam waktu lebih dari 2 jam. Jika dalam keadaan standby masih akan menyerap energi listrik; mematikan alat yang menggunakan listrik dan pastikan sumber listrik telah dicabut jika jam kerja sudah selesai dan anda akan pulang. Menghemat penggunaan pendingin ruangan dengan mengatur suhu pendingin ruangan pada suhu paling rendah 24 derajat celcius. Jika meninggalkan ruangan, memastikan AC dalam posisi off/ mati; Menghemat penggunaan telepon sesuai dengan kebutuhan. Menghemat penggunaan air sesuai dengan kebutuhan. Menghemat penggunaan ATK dan sediaan sesuai dengan kebutuhan menggunakan alat tulis yang dapat diisi ulang; menggunakan tinta printer yang dapat diisi ulang; menggunakan kertas HVS 70 gram. Menghemat kertas Menyimpan laporan dalam bentuk dijital, mencetak laporan jika dianggap perlu saja; Mencetak dokumen yang tidak resmi atau draft secara bolak-balik; Mencetak surat/ email jika diperlukan pada kertas bekas. Mengatur penggunaan kendaraan dinas hanya untuk kepentingan kedinasan. Menghemat sampah plastik Membawa botol minum dalam perjalan pergi dan pulang kantor; Membawa tempat makan untuk membeli makanan; Membawa tas kain untuk keperluan belanja dan membawa barang-barang sepanjang perjalanan pergi dan pulang kantor. Demikian edaran ini dibuat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami mengucapkan terima kasih. Sumber
PromoHemat Energi & Lestari Lingkungan Melalui Bangunan di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Foto Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. CNBC Indonesia/ Andrean Krtistianto Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan EBT demi menekan emisi gas rumah kaca sebagai upaya mengurangi dampak perubahan Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, setidaknya ada tujuh cara dalam menekan emisi gas rumah kaca di Tanah terkait sektor transportasi. Dia mengatakan, Kementerian ESDM berupaya mempercepat program kendaraan listrik, dengan menyiapkan mulai dari kebutuhan hulunya. Selain itu, Kementerian ESDM juga menyiapkan dari sisi pengisian daya charging dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum SPKLU. "Terkait dengan infrastruktur kendaraan listrik, harus diatur dari sisi standar dan keselamatan, segala jenis kendaraan listrik bisa dicas dengan baik di setiap SPKLU-nya, bagaimana proses perizinan dan sertifikasi laik operasi," paparnya dalam diskusi 'Peran EBT untuk Mewujudkan Sustainable City di Indonesia', secara daring oleh Rabu 24/02/2021.Selain pengisian daya, disediakan juga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum SPBKLU. Diharapkan, agar jenis baterai ini tidak terlalu banyak, sehingga bisa memudahkan dalam penukaran dan mencapai adalah sektor bangunan gedung. Perlu diperhatikan bagaimana membuat gedung menjadi hemat energi, namun tidak melupakan aspek kenyamanan. Dadan menyebut pihaknya sudah punya komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan pengelolaan bangunan."Solusi terintegrasi untuk mengatasi masalah penghematan energi, perlindungan lingkungan, dan pengurangan emisi CO2," adalah di sektor rumah tangga, yakni penggunaan peralatan yang hemat energi. Kaitannya dengan lampu dan AC, kata Dadan, dipastikan bahwa dilakukan standardisasi."Hal yang sama dilakukan untuk alat-alat rumah tangga yang lain," Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS Atap. PLTS Atap sudah banyak dilakukan baik dalam skala besar dan skala melalui bahan bakar berbasis non fosil yakni biofuel, seperti biodiesel maupun bio melalui penerangan jalan umum PJU.Ketujuh, adalah pengolahan sampah. Mengolah sampah di sini tujuan utamanya adalah menekan jumlah sampahnya. Namun demikian, sampah juga bisa menghasilkan lanjut dia mengatakan dalam Perjanjian Paris ditetapkan penurunan emisi tahun 2030 sekitar 880 juta ton CO2 di mana sektor ESDM mendapatkan jatah 314 juta ton penurunan CO2. Untuk mencapai ini, 75% akan dikontribusikan dari EBT dan sisanya dari energi bersih."Energi bersih yang tetap energi fosil misalnya pemanfaatan gas, karena secara emisi kan bagus. Atau dengan batu bara dengan teknologi terkini, sehingga dari sisi emisi juga lebih baik," ungkapnya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya RI Targetkan Emisi Karbon Berkurang 400 Juta Ton di 2030 wiajelaskanketerkaitan antara daur biogeokimia dengan aliran energi yang terjadi dalam suatu ekosistem! SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah